Tambahan pengetahuan bisa dipercepat bila ybs ambil S2 Struktur, idealnya S2 Jembatan.
Kenapa ?
Karena terlalu banyak yang harus dipelajari a.l. Wind Engineering yang sama sekali tidak diajarkan di S1 Teknik Sipil. Juga beberapa subject perlu diperdalam misalnya Advanced Dynamics Analysis, Material Engineering, Advanced Foundation Engineering, Advanced Prestressed Concrete, Advanced Reinforced Concrete, Advanced Steel Structure, etc.
Di luar negeri beberapa unversitas sudah mempunyai Department of Bridge Engineering.
Jaman now makin spesialisasi karena permasalahan/problem dan tantangannya berbeda dengan di jaman doeloe. Sebagai contoh sebelum tahun 90 praktis jarang bangunan bertingkat memakai basemen berlapis2_apalagi lokasinya berada disisi2 bangunan existing_sehingga persoalan Geotekniknya menjadi makin tidak sederhana lagi.
Untuk menjawab tantangan itu sejak beberapa tahun silam ada program S2 Geoteknik.
Mekanika Tanah dan Teknik Fondasi di S1 Teknik Sipil jaman now jumlah SKSnya cuma kira2 50% dari jaman doeloe sehingga tanpa ambil S2 Geoteknik ybs akan perlu kerja extra dan waktu yg cukup panjang utk menjadi seorang qualified Geotechnical Engineer.
Makin hari makin banyak terjadi gempa disana sini, Geotechnical EQ Engineering makin berkembang yang akan sulit dikuasai oleh lulusan S1 Teknik Sipil tanpa tambahan pengetahuan dan/ambil S2 Geoteknik.
Kembali ke laptop.
Untuk menunjang dan mempercepat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Indonesia sangat perlu dibuka program S2 Jalan & Jembatan yang mempelajari aspek2 perencanaan, pelaksanaan dan juga pemeliharan.
Note.
Dulu pernah ada program S2 Jalan Raya (&Jembatan?) di ITB namun entah kenapa tidak dibuka lagi.
Salam Struktur.
Sumber : Annin Hudaya Facebook Page