Login | Registrasi

Tata Steel Bangun Pabrik Kawat Baja Rp 632 Miliar

  • 26 Maret 2019
  • 17:42:11.000000
  • dwi
  • Lainnya

Tata Steel

Raksasa baja asal India, Tata Steel Ltd, berencana membangun pabrik kawat baja (wire rod) senilai Sin$ 60 juta atau setara Rp 632 miliar di Indonesia. Saat ini, Tata Steel menjajaki beberapa kawasan industri sebagai lokasi pabrik.

“Tata Steel adalah salah satu pemain besar di berbagai industri, baik otomotif, baja dan lain-lain. Mereka melihat potensi investasi di Indonesia, dan sedang survei lokasi serta cek regulasi,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan, beberapa kawasan industri yang tengah dijajaki Tata Steel, antara lain Banten dan Jawa Timur. Mereka akanmelakukan kajian dalam waktu satu bulan ini untuk mempelajari kemungkinan investasi.

Dia meyakini, industri baja nasional akan mengalami penguatan struktur manufaktur, seiring meningkatnya investasi yang masuk untuk mendukung program hilirisasi.

Langkah ini bakal mampu menjadikan Indonesia bagian dari rantai pasokan global, serta memberikan efek ganda bagi perekonomian Indonesia, melalui peningkatan terhadap nilai tambah dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan negara dari ekspor.

“Untuk itu, kami menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang ingin ekspansi dan investasi baru di Tanah Air. Apalagi, pemerintah terus bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberi kemudahan perizinan dan insentif,” kata dia.

Vice President of Corporate Services Tata Steel Sunil Bhaskaran menjelaskan, pihaknya memang mempertimbangkan opsi investasi di Indonesia. Tata Dia menilai, ekonomi Indonesia tumbuh pesat dan pembangunan infrastruktur marak.

“Jadi, kami merasa Indonesia merupakan pasar potensial sangat besar di Asean dan kami ingin melihat bagaimana bisa memiliki representasi di sini,” ujar dia.

Kedatangan Sunil beserta jajarannya ke kantor Kementerian Perindustrian sebagai representasi Siam Industrial Wires, perusahaan baja yang berlokasi di Thailand sebagai bagian dari Tata Group.

Berdasarkan situs resminya, Tata Group terdiri atas 29 perusahaan yang terdaftar secara publik, termasuk Tata Steel, Tata Motors, Tata Power, Tata Chemicals, dan lainnya dengan nilai saham sekitar US$ 103,51 triliun pada tahun 2016-2017.

Sementara itu, Tata Steel memiliki fasilitas produksi di 26 negara dan kantor perwakilan di lebih dari 50 negara. Industri baja di Indonesia diperkirakan terus tumbuh dengan rata-rata 6% per tahun sampai tahun 2025.

Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan bahan baku untuk sektor konstruksi yang tumbuh 8,5%, diikuti sektor otomotif yang juga tumbuh 9,5%.


Sumber : kemenperin.go.id